lpmindustria.com – Theory of Games atau dalam bahasa Indonesia adalah teori permainan sudah ada sejak lama dikenal dalam disiplin ilmu matematika. Perintis Theory of Games adalah Zermelo (1913) dan Borel (1921). Namun orang yang mempopulerkannya adalah John von Neumann seorang matematikawan tahun 1928.
Dalam buku yang berjudul “Theory of Games and Economic Behavior” edisi ke-3 tahun 1953, J. Von Neumann dan O. Morgenstern menjelaskan bahwa Theory of Games adalah permainan yang terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok. Cara memainkannya dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri ataupun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Menurut Wilda Sukmawati salah satu dosen di Politeknik STMI Jakarta, Theory of Games adalah sebuah permainan untuk mendapatkan kemenangan. “Kemenangan yang didapatkan diperoleh dari proses perhitungan matematik dari probabilitas pada strategi yang digunakan,” ungkap Wilda.
Menurut Wilda, penerapan dari Theory of Games disesuaikan dalam kasus atau masalah yang ada. “Permainan didalam Theory of Games ada banyak, jadi untuk penerapannya disesuaikan dengan kasus yang ada. Namun tetap harus memenuhi syarat seperti ada lebih dari dua pemain, harus ada strategi, dan terdapat hasil dari strategi yang digunakan,” jelas Wilda. Terdapat beberapa contoh dari permainan yang ada pada Games of Theory menurut Jurnal James R. Situmorang yang berjudul “Penggunaan Games Theory dalam Ilmu Sosial”. Diantaranya adalah The Two Person Zero-sum Game dan Prisoners Dilemma. Two Person Zero-sum Game adalah model sederhana dari Theory of Games, dimana pemainnya hanya dua orang. Sedangkan Prisoners Dilemma adalah analisa yang memperlihatkan mengapa dua individu mungkin tidak akan bekerja sama.
Theory of Games dalam Industri Otomotif biasanya digunakan untuk menentukan strategi pemasarannya. “Karena di Industri Otomotif pada proses produksi dan perakitan sekarang banyak menggunakan robot, jadi teori ini kurang tepat untuk diterapkan pada manufaktur,” jelas Wilda. Namun, Theory of Games tidak hanya dibidang ekonomi pemasaran saja, dalam jurnal James R. Situmorang dijelaskan bahwa Theory of Games juga diberbagai bidang seperti Sosial dan Politik.
Meskipun dalam Theory of Games ada probabilitas, namun menurut Wilda Theory of Games berbeda dengan teori probabilitas. “Teori probabilitas, nilai kemungkinan dari suatu kondisi yang sudah jelas, tidak bisa ditingkatkan lagi. Sedangkan dalam Theory of Games, tingkat probabilitasnya bisa ditingkatkan dengan memilih strategi dengan memperhatikan strategi lawan,” ungkapnya. Wilda menambahkan, meskipun bisa meningkatkan probabilitasnya, akan tetapi Theory of Games tidak bisa menjamin seratus persen keberhasilannya. “Walaupun tidak seratus persen akan tetapi hasil yang akan didapatkan jelas dari hasil suatu strategi. Sehingga tidak ada perjudian mengenai hasil yang diperoleh nantinya,” tutupnya.
Oktario Tommy Saputra