lpmindustria.com – Demi mendukung industrialisasi, pemerintah mengupayakan Laptop Merah Putih sebagai laptop dalam negeri. Proyek ini bekerja sama dengan produsen Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dalam negeri, perguruan tinggi negeri, dan siswa SMK.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) tengah merencanakan proyek pengembangan laptop Merah Putih. Melalui Konferensi Pers Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) pada Sektor Pendidikan (Kamis, 22/7/2021), Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, “Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah.”
Dikutip dari muatan berjudul "Program Pengembangan Laptop Merah Putih sebagai Karya dalam Negeri 'DIKTI EDU'" pada laman dikti.kemendikbud.go.id, pembuatan Laptop Merah Putih sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki anggaran sekitar Rp3,7 triliun. Adapun anggaran tersebut untuk pengadaan 431.730 unit laptop.
Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim pada konferensi pers mengimbuhkan bahwa proyek ini akan dikerjakan dengan membentuk tim. “Tim dalam proyek ini dari Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Gadjah Mada dengan membentuk himpunan beberapa pengusaha untuk menjalin kerja sama industri TIK dalam negeri dalam memproduksi Laptop Merah Putih,” jelasnya. Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan beberapa perusahaan yang bekerja sama dalam proyek ini yaitu PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Zera Data Indonesia, PT Supertone, PT Evercross Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan PT Acer Manufacturing Indonesia.
Berdasarkan informasi yang tertuang pada itb.ac.id, pihak-pihak yang terlibat ini akan dibagi menjadi lima kategori. Kategori tersebut adalah terkait dengan platform hardware, sistem operasi, software aplikasi, perangkat peripherals, dan komponen. “Setiap kategori akan membentuk sub tim yang memiliki koordinator tim ahli serta akan memiliki anggota peneliti dan teknisi,” ujar Muhamad Abduh selaku Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB dalam laman tersebut.
Tak hanya itu, Nadiem menekankan dalam konferensi pers sebelumnya bahwa proyek ini akan melibatkan siswa-siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ”Kemendikbud Ristek memastikan produsen laptop PDN untuk melibatkan peserta didik SMK dalam praktik perakitan dan menjadi tenaga after sales service untuk TIK PDN,” tuturnya.
Mengenai spesifikasi laptop yang akan diproduksi ini sendiri masih belum ada gambaran. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Zyrexindo Mandiri Buana Timothy Siddik dan dipublikasi di website resmi salah satu produsen TIK Indonesia itu. Tetapi, Adi Indrayanto selaku inisiator Laptop Merah Putih dari ITB mengatakan bahwa laptop ini nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan proses pendidikan yang memiliki level pendidikan yang berbeda.
Saat ini, proyek Laptop Merah Putih baru sampai tahap perencanaan. Sebagaimana yang tertera di laman dikti.kemendikbud.go.id, Ari Indrayanti selaku dosen elektronika ITB menjelaskan bahwa di tahun 2021 akan fokus pada pematangan perencanaan. Lalu, tahun 2022 fokus pada pelaksanaan produksi serta lulus pengujian secara elektronis dan fisik. Dengan demikian, harapannya ialah dapat segera dipasarkan secara komersial, sehingga Laptop Merah Putih bisa dimanfaatkan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya pengadaan barang Kemendikbud.
Penulis: Affifah Nasrillah
Editor: Ela Auliyana